DimasBagus.com – Fregat kelas ISTIF Indonesia (juga disebut I-class atau Istanbul-class dalam literatur internasional) adalah platform fregat multirole hasil evolusi program nasional kapal perang Turki MİLGEM.
Pada tahun 2025 Indonesia menandatangani kontrak untuk pengadaan dua unit fregat kelas ini dari konsorsium Turki—suatu langkah penting dalam modernisasi armada permukaan TNI Angkatan Laut (TNI-AL) dan program kerja sama industri pertahanan bilateral.
Daftar Isi
Sejarah Singkat Dan Proses Akuisisi Oleh Indonesia
Program İstif berasal dari evolusi desain kelas Ada (corvette ASW) menjadi fregat multirole berdaya jangka panjang di bawah payung proyek MILGEM Turki.
Kapal pertama (TCG İstanbul, F-515) mulai dibangun pada 2017 dan dikomisioningkan pada Januari 2024; produksi seri dilanjutkan pada awal 2020-an.
Pada pameran pertahanan IDEF 2025, Indonesia dan pihak Turki (TAIS Shipyards / SSB) menandatangani kontrak pengadaan dua frigat I-class untuk TNI-AL pada 26–28 Juli 2025, menjadikan Indonesia sebagai pelanggan ekspor pertama kelas ini.
Laporan media menyebutkan nilai paket kontrak berada pada kisaran dekat US$1 miliar untuk dua unit (bervariasi menurut sumber).
Proses Pembangunan & Transfer Teknologi
Kontrak 2025 mencakup pengadaan kapal dari galangan Turki dengan opsi kerja sama alih teknologi dan keterlibatan galangan dalam negeri (mis. PT PAL) pada tahap-tahap tertentu — pola yang mirip dengan MoU sebelumnya antara PAL dan TAIS di 2025.
Beberapa laporan menyebut kemungkinan pengalihan blok/penyelesaian tertentu dilakukan di Indonesia untuk mengembangkan kapasitas industri kapal nasional.
Detail teknis implementasi offset dan jadwal pengiriman dipublikasikan secara bertahap oleh pihak kontraktor dan pemerintah masing-masing.
Desain, Teknologi & Platform Fregat ISTIF Class
Fregat İstif merupakan versi diperbesar dari desain Ada-class, dirancang sebagai fregat multirole dengan fokus pada perang anti-kapal selam (ASW), perang permukaan (ASuW), dan pertahanan udara (AAW) menengah. Poin teknis utama:
- Dimensi & Perpindahan: Panjang keseluruhan ~113,2 m; lebar ~14,4 m; draught ≈4,05 m; perpindahan penuh sekitar 3.000–3.100 ton.
- Kendali tempur & sensor: Combat Management System (CMS) nasional (mis. HAVELSAN ADVENT / ADVENT-class integrasi), radar 3D AESA (Aselsan CENK/S-series pada beberapa laporan), ESM/ECM, hull-mounted sonar dan opsi towed array untuk peran ASW.
- Propulsi: Konfigurasi CODAG (gabungan diesel + gas turbine), termasuk mesin diesel MTU dan gas turbine LM2500 atau setara, memberikan kecepatan maksimal >29 knot dan jangkauan patroli/ekonomi panjang (ribuan mil laut pada 14 knot).
- Akomodasi udara: Hangar dan dek untuk 1–2 helikopter laut (mis. S-70/ Seahawk atau helikopter ASW sekelasnya) serta dukungan UAV/torpedo ASW.
Persenjataan Dan Sistem Senjata Fregat ISTIF Class
Kapasitas persenjataan kelas İstif menitikberatkan pada kombinasi rudal permukaan-permukaan, VLS untuk rudal permukaan-udara, senjata utama kaliber sedang, CIWS dan kapabilitas ASW:
- Vertical Launching System (VLS): MIDLAS / MDAS 16-cell VLS nasional (mampu meluncurkan rudal HİSAR (varian naval) dan kandidat rudal lain seperti ESSM/SIPER tergantung konfigurasi). MIDLAS telah diuji tembak pada TCG İstanbul.
- Rudal Anti-kapal (SSM): Selubung peluncur Anti-Ship Missiles (Atmaca) dengan konfigurasi kanister (laporan menyebut sampai 8–16 peluncur/sel berpasangan tergantung konfigurasi).
- Meriam utama: Leonardo / OTO Melara 76/62 mm Super Rapid sebagai meriam utama untuk target udara/permukaan.
- CIWS & Remote Weapon Stations: CIWS/remote gun systems (mis. Aselsan Gökdeniz 35mm atau varian 76mm + 25mm RCWS Aselsan STOP) untuk self-defense dan close-in engagements.
- Sistem ASW: Hull-mounted sonar + torpedo tubes (324 mm twin) + torpedo countermeasures; kemampuan towed array tersedia pada konfigurasi penuh.
Tabel Spesifikasi Teknis (Ringkasan Resmi / Konsensus Media Industri)
Item | Spesifikasi İstif (Istanbul-class) |
---|---|
Tipe | Multirole guided-missile frigate (MILGEM I-class / İstif). |
Panjang (LOA) | 113.2 m. |
Beam (lebar) | 14.4 m. |
Draught | ~4.05 m. |
Perpindahan penuh | ~3.000–3.100 ton. |
Propulsi | CODAG (diesel + gas turbine; contoh: MTU + GE LM2500). |
Kecepatan maksimum | >29 knots. |
Jangkauan | ~5.700 NM (pada 14 knots) / laporan lain ~5.000–6.500 NM tergantung konfigurasi. |
Awak | ±120–125 personel. |
Helicopter | Hangar & dek untuk 1 (opsional 2) helikopter menengah; dukungan UAV. |
CMS & Radar | HAVELSAN ADVENT (CMS), AESA 3D (Aselsan CENK-series) dilaporkan. |
Persenjataan inti | MIDLAS/MDAS 16-cell VLS (HISAR, SIPER/ESSM opsi), peluncur SSM (Atmaca), 76mm main gun, CIWS 35/76mm, 324mm torpedo tubes. |
(Sumber ringkasan: dokumen teknis STM / MILGEM, liputan Naval News, Seaforces, USNI dan publikasi industri — data dapat sedikit bervariasi menurut konfigurasi final dan paket opsi).
Biaya & Aspek Industri Fregat ISTIF Class
Beberapa laporan media menyebut nilai kontrak pengadaan dua unit İstif untuk Indonesia berada di kisaran dekat US$1 miliar (variasi antar laporan: beberapa menyebut “hampir US$1 miliar”, lainnya melaporkan nilai yang mendekati angka berbeda tergantung penalti dan paket offset).
Paket ini juga dilaporkan menyertakan komponen kerja sama industri/offset seperti MoU dengan galangan lokal (PT PAL) untuk alih teknologi dan keterlibatan logistik pemeliharaan. Sampai pengumuman resmi detail komersial lengkap dikeluarkan, nilai yang beredar tetap merupakan angka perkiraan berdasarkan liputan industri.
Kemampuan Operasi & Peran Bagi TNI-AL
Dengan konfigurasi multirole (ASW/ASuW/AAW), fregat İstif dapat menambah kapabilitas briged frigate TNI-AL dalam:
- Patroli wilayah maritim strategis & penegakan hukum laut, endurance dan jangkauan panjang cocok untuk operasi di ZEE dan jalur laut nasional.
- Penetrasi & penyangga anti kapal selam, hull sonar, torpedo dan helikopter ASW meningkatkan deteksi dan penindakan submarines.
- Pertahanan udara area terbatas/pertengahan, VLS + HISAR/ESSM memberikan lapisan pertahanan udara untuk konvoi dan gugus tugas.
- Interoperabilitas, CMS & sistem komunikasi modern memudahkan integrasi latar operasi bersama mitra asing.
Perbandingan Singkat Dengan Fregat Yang Dimiliki Indonesia & Negara Tetangga
Tabel ringkasan: İstif vs Martadinata (Indonesia) vs Formidable (Singapore) vs Jose Rizal (Philippines) vs Maharaja Lela (Malaysia)
Kelas / Negara | Perpindahan (ton) | Panjang (m) | Kecepatan (kts) | Peran utama / Catatan |
---|---|---|---|---|
İstif (Istanbul) — Turki / dipesan Indonesia | ~3.000–3.100 | 113.2 | >29 | Fregat multirole MILGEM; VLS nasional (MIDLAS), fokus ASW/AAW/ASuW; ekspor 2025 |
Martadinata (SIGMA 10514) — Indonesia (existing) | ~2,365 t | ~105.1 | ~28 | Frigate modular SIGMA; peran multirole (ASW/ASuW/AAW); lebih kecil dari İstif |
Formidable (RSS) — Singapura | ~3,200 t | ~114.8 | ~27–30 | Fregat stealth tinggi, VLS Aster (Herakles + Aster), fokus AAW & sensor-heavy |
Jose Rizal (FF) — Filipina | ~2,600 t (beberapa sumber) | ~107. | ~25–28 | Frigate hasil desain Korea (variant), dilengkapi Thales/HHI sensors, lebih kecil dari İstif tetapi modern untuk PN |
Maharaja Lela (Gowind 3100) — Malaysia | ~3,100 t | ~111. | ~28 | Gowind 3100 (NAVAL GROUP) ; multi-mission; setara kapasitas dengan İstif pada tonase |
Intisari perbandingan: İstif menempatkan diri di antara platform berperpindahan ~3.000 ton: lebih besar dan dengan paket VLS serta fokus AAW/ASW yang kuat dibanding Martadinata (SIGMA 10514 ~2.3kT), namun memiliki ukuran dan peran yang sebanding dengan fregat-fregat modern milik negara tetangga (Formidable-class Singapura berada di kelas yang sedikit lebih besar/berfokus AAW, Maharaja Lela/Gowind dan beberapa varian Korea/HHI untuk Filipina berada pada rentang tonase serupa/mendekati).
Kelebihan & Batasan Fregat ISTIF Class Indonesia
Kelebihan Fregat ISTIF Class
- Paket VLS nasional (MIDLAS) memberi fleksibilitas AAW dan potensi integrasi rudal lokal.
- Desain MILGEM menekankan kapabilitas ASW dan endurance — cocok untuk operasi lautan luas Indonesia.
- Peluang transfer teknologi & kerja sama industri bagi penguatan galangan lokal.
Batasan / Hal Yang Perlu Diperhatikan
- Integrasi logistik & suku cadang asing (mesin, sensor tertentu) memerlukan jaminan suplai jangka panjang.
- Paket senjata akhir dapat bervariasi menurut opsi kontrak (mis. pemilihan rudal udara laut, launcher, suites EW) sehingga performa AAW/ASW konkret akan bergantung konfigurasi akhir.
Kesimpulan Pembelian Fregat ISTIF Class Indonesia
Pembelian dua fregat kelas İstif oleh Indonesia menandai langkah strategis memperkuat kapabilitas permukaan dan ASW TNI-AL dengan platform modern berkemampuan VLS, paket sensor nasional/modern dan endurance untuk operasi kawasan.
Dibandingkan fregat yang sudah dimiliki Indonesia (Martadinata/SIGMA 10514) fregat İstif menambah kapasitas AAW/ASW dan jangkauan operasi; dibanding kapal negara tetangga, İstif bersaing di segmen ~3.000 ton dengan keunggulan integrasi sistem domestik Turki (MIDLAS, Hisar, Atmaca) dan opsi alih teknologi.
Detail komersial, paket persenjataan final, dan jadwal serah terima akan memperjelas dampak operasionalnya bagi TNI-AL dalam beberapa tahun ke depan.
Video Kapal Fregat ISTIF Class Indonesia
Referensi (Baca Lebih Lanjut)
-
Naval News — Indonesia inks deal with Turkiye for two I-class Frigates (26 Jul 2025). Naval News
-
DefenseNews — Turkey, Indonesia sign multibillion-dollar warplane, frigate deals (Jul 2025). Defense News
-
USNI Proceedings / Naval Today — artikel teknis tentang evolusi MILGEM dan spesifikasi I-class. U.S. Naval Institute+1
-
Dokumen teknis STM / brosur I-class (MILGEM) / ringkasan seaforces, Helis DB untuk spesifikasi teknis. cdn.turdef.com+1
-
Liputan lokal Indonesia & Asia: The Defense Post, DefenceSecurityAsia, IndonesiaBusinessPost. The Defense Post+1
-
Spesifikasi & perbandingan fregat regional: Wikipedia / Naval-Technology / Damen / sumber industri terkait (Martadinata, Formidable, Jose Rizal, Maharaja Lela). defencedb.com+3Naval Technology+3Seaforces+3
Leave a Comment