DimasBagus.com –Â Ada 5 operasi pasukan khusus paling hebat dalam catatan sejarah militer. Diantaranya aksi pasukan khusus Indonesia (Kopassus) dalam membebaskan tawanan yang berada di dalam pesawat, yang kemudian operasi tersebut dikenal dengan nama operasi Woyla.
Keberadaan pasukan khusus menjadi sangat penting, tak hanya dalam perang, tapi juga untuk melakukan operasi tanpa membutuhkan banyak personel. Mereka dituntut mampu bergerak cepat, namun tepat dalam melakukan pergerakan dan mengidentifikasi musuhnya.
Terdapat beberapa operasi yang terbilang sukses dan hebat dalam sejarah komando. Pergerakan pasukan elite membuat mereka lebih mudah melumpuhkan lawan, bahkan dalam menyelamatkan sandera yang ditawan.
Salah satu operasi yang tercatat dalam sejarah adalah Raid of Cabanatuan atau Penyerbuan Cabanatuan. Misi yang dilakukan sejumlah pasukan Rangers AS ini berhasil membebaskan seluruh tawanan perang mereka dari tangan Jepang.
Tak hanya AS, Jerman juga pernah melakukan operasi untuk membebaskan pemimpin fasis Italia, Benito Mussolini. Bahkan, Israel pernah menggelar penyerbuan hingga ke negara yang jaraknya cukup jauh dari negerinya demi melepaskan 106 sandera di Uganda.
Berikut operasi pasukan khusus paling hebat sepanjang sejarah versi merdeka.com:
1.Operasi Entebbe
Operasi ini bermula dari pembajakan pesawat berisi 246 penumpang oleh lima warga Palestina dan dua warga Jerman. Mereka membajak pesawat milik Air France usai lepas landas dari Tel Aviv, Israel menuju Athena, Yunani dan mengalihkannya ke Entebbe, Uganda. Aksi ini dimulai pada 27 Juni 1976.
Setelah beberapa kali negosiasi, para pembajak di bawah dukungan pemerintah Uganda melepaskan 140 penumpang. Namun, mereka tetap menyandera 106 penumpang yang diketahui merupakan warga Israel atau Yahudi.
Israel menyadari para pembajak akan menolak upaya pembebasan secara damai terhadap para sandera yang tersisa. Alhasil, pusat komando militer Israel lantas menggelar operasi khusus dan menugaskan pasukan elite Sayeret Matkal untuk bergerak.
Operasi dimulai pada 1 Juli 1976, pasukan yang diangkut dengan Hercules C-130 dibawa berputar terlebih dahulu sebelum akhirnya tiba di Entebbe. Setelah mendarat, mereka langsung menyerbu gedung terminal dan meminta semua orang menunduk. Namun, salah paham terjadi hingga menyebabkan salah satu sandera tewas diterjang peluru Sayeret Matkal.
Setelah baku tembak, sandera kemudian dibawa menuju landas pacu untuk diangkut dengan Hercules C-130. Di tengah evakuasi, tembakan kepada pasukan Israel dan sandera kembali terjadi, kali ini dengan tentara Uganda.
Dalam baku tembak ini, pimpinan pasukan Letkol Yonatan Netanyahu tewas dan melukai 5 orang lainnya. Namun, mereka berhasil membawa sisa sandera dan jasad komandannya kembali ke Israel. Dalam penyerbuan ini, tiga penumpang tewas dan 10 lainnya terluka. Seluruh tujuh pembajak bersama 45 tentara Uganda tewas.
2.Membebaskan Musolini
Invasi pasukan sekutu ke Italia membuat pemimpinnya Benito Mussolini terjungkal. Dia ditangkap dan ditahan di sebuah bangunan Gran Sasso.
Penangkapan itu membuat berang Adolf Hitler, dan memerintah tentara Nazi Jerman untuk segera membebaskan Mussolini. Bagi Hittler, Mussolini adalah idola sekaligus boneka agar Jerman berkuasa di Eropa.
Rencana pembebasan langsung dipimpin oleh Kurt Student, dia mengerahkan pasukan payung Jerman. Otto Skorzeny yang merupakan Komandan SS juga tak mau ketinggalan dalam misi khusus tersebut. Dengan menggunakan pesawat layang, pasukan segera diberangkatkan pada 12 September 1943.
Rupanya, kedatangan pasukan ini membuat pasukan penjaga Mussolini gemetar. Mereka langsung menyerah di hadapan pasukan payung Jerman. Tidak ada satupun korban jiwa dalam misi ini, Mussolini pun dibebaskan dan kembali memimpin Italia di bawah kendali Nazi.
Menariknya, meski seluruh rencana pembebasan dilakukan oleh Student dan pasukan payungnya. Namun, Skorzeny paling banyak mendapat pujian dari Hittler. Sedangkan Student tak mendapat apapun kecuali medali Knight Cross.
3.Operasi Dragon Rouge
Secara mengejutkan, pemberontak berhaluan komunis, Simba menyandera seluruh warga kulit putih di Kongon, sebuah koloni Belgia di Afrika. Penyanderaan itu dilakukan karena milisi Simba menyadari mereka telah mendekati kekalahannya. Aksi ini berlangsung pada 24 November 1964.
Atasr permintaan pemerintah Leopoldville, Belgia dan Amerika Serikat menerjunkan pasukan elite mereka, yakni 1st Parachute Battalion sedang AS membawa C-130 Hercules untuk mengangkut pasukan.
tepat pada 24 November, 350 pasukan payung Belgia diterbangkan dengan pesawat C-130 Hercules dan mendarat di sebuah landasan udara. Mereka langsung bergerak menuju lokasi penyanderaan. Hanya dalam dua hari, 1.800 sandera berkulit putih berhasil dibebaskan bersama 400 warga asli Kongo.
Berdasarkan sebuah laporan resmi, 200 warga asing dan ribuan warga setempat telah dibunuh sebelum dan selama berlangsungnya penyerbuan.
4.Woyla
Aksi pembajakan pesawat dialami Indonesia, pesawat milik maskapai Garuda Indonesia dibajak lima orang anggota Komando Jihad. Pesawat yang harusnya mendarat di Medan itu dipaksa berbelok menuju Kolombo, Srilangka sebelum mendarat di Bandara Don Muang, Bangkok.
Pembajak menuntut pemerintah Indonesia membebaskan 80 anggota Komando Jihad yang dipenjara karena beberapa kasus. Presiden Soeharto menjawab tuntutan itu dengan aksi militer.
Di bawah kepemimpinan Sintong Pandjaitan bersama pasukan Kopasshanda (kelak bernama Kopassus) bergerak menuju lokasi. Dengan sigap para prajurit itu melakukan tugasnya. Lima orang pembajak ditembak mati. Tak ada satu pun sandera yang terluka.
Namun Kapten Pilot Herman Rante dan seorang anggota Kopasandha, Capa Ahmad Kirang juga tertembak. Mereka meninggal beberapa hari kemudian saat dalam perawatan.
Meski begitu, hampir seluruh pembajak berhasil dilumpuhkan. Sedangkan pemimpinnya sempat ditangkap hidup-hidup.
5.Raid of Cabanatuan (The Great Raid)
Ini salah satu penyerbuan yang paling sukses dalam sejarah Perang Dunia kedua. Pasukan Rangers menyerbu kamp tawanan perang dan membebaskan seluruh tentara yang ditawan selama kekuasan Jepang di Filipina.
Penyerbuan ini berlangsung pada 30 Januari 1945. Misi ini digelar mengingat munculnya berbagai cerita kesadisan bala tentara Jepang dalam memperlakukan tawanan perang mereka. Sekitar 133 prajurit pun diterjunkan bersama ratusan gerilyawan Filipuna.
Dua hari sebelumnya, seluruh pasukan mendarat di Filipina sejak Subuh. Agar tak dikatahui tentara Jepang, mereka memilih menjauhi kampung-kampung di sekitar kamp, dan menempuh perjalanan berputar. Pasukan gerilyawan juga membantu mereka dengan mengerahkan anjing dan ayam peliharaannya agar terus mengeluarkan suara.
Jelang tengah malam, penyerbuan pun dilakukan. Kedua belah pihak terlibat baku tembak, namun hanya dua tentara AS yang tewas lebih sedikit dari pasukan Jepang yang mencapai ratusan prajuritnya. Serbuan ini juga berhasil membuat empat unit tank Jepang tak bisa digunakan.
Setelah berhasil membebaskan seluruh tawanan, pasukan bergerak mundur dan mengambil jalur yang berbeda.
Sumber: [wp_colorbox_media url=”http://www.merdeka.com/peristiwa/5-operasi-pasukan-komando-paling-hebat-sepanjang-sejarah.html” type=”iframe” hyperlink=”Merdeka”]