Mengenal KRI Bung Tomo 357 yang Membantu Evakuasi Jasad Penumpang AirAsia QZ8501

0
1128
KRI Bung Tomo 357 - 3
KRI Bung Tomo 357 - 3

DimasBagus.com – Setelah 3 hari tim SAR mencari keberadaan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang, akhirnya tim SAR berhasil menemukan. Segenap bantuan pun meluncur menuju lokasi. Salah satunya yang paling berperan penting adalah KRI Bung Tomo 357. Hingga saat ini dikabarkan KRI Bung Tomo 357 kembali berhasil mengevakuasi 3 jasad penumpang AirAsia yang jatuh ke laut.

Tugas dan peran KRI Bung Tomo sangat berperan penting dalam proses evakuasi tersebut. Mengingat fungsinya sebagai kapal perang, KRI Bung Tomo merupakan kapal perang tercanggih yang dimiliki TNI AL.Berdasarkan data yang dilansir dari Wikipedia, KRI Bung Tomo sebelumnya bernama KDB Jerambak.

KRI Bung Tomo 357 - 1
KRI Bung Tomo 357 – 1

KRI Bung Tomo merupakan kapal patroli lepas pantai jenis korvet. Kapal ini merupakan salah satu dari tiga kapal yang sebelumnya dibuat khusus untuk angkatan laut kesultanan Brunei Darussalam. Kontrak dimulai sejak 1995 dan diluncurkan berturut-turut pada Januari 2001, Juni 2001 hingga Juni 2002.

Sesuai kontrak, seharusnya kapal ini sudah dipindah tangankan ke Brunei pada Juni 2007. Namun, pemerintah Brunei memutus perjanjian dengan alasan kekurangan personel, mereka kemudian menghubungi perusahaan German Lürssen untuk mencari pembeli baru.

Selang lima tahun, Indonesia menyatakan tertarik untuk membeli ketiga kapal itu dan diharapkan dapat beroperasi dalam kurun 2013-2014. Ketiga kapal lainnya adalah KRI John Lie 358, KRI Usman Harun 359, dimana nama kapal yang terakhir ini mendapat penolakan cukup keras dari pemerintahan Singapura.

KRI Usman Harun 359 dan KRI John Lie 358
KRI Usman Harun 359 dan KRI John Lie 358

Data Teknis

KRI Bung Tomo 357 merupakan salah satu dari tiga jenis kapal Multi Role Light Frigate (MRLF) milik TNI Angkatan Laut. Pemberian nama Bung Tomo kepada kapal andalan TNI Angkatan Laut ini, karena peranan yang besar dari tokoh Bung Tomo dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Kapal ini memiliki jumlah ABK 85 prajurit, dengan rincian perwira 17 orang, bintara 40 orang dan tamtama 28 orang. Kapal perang ini merupakan kapal patroli lepas pantai jenis korvet dan tiba di Indonesia pada pertengahan bulan September 2014. KRI Bung Tomo saat ini dikomandani Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T,

KRI Bung Tomo 357 - 2
KRI Bung Tomo 357 – 2

Persenjataan

1 x Oto Melara 76mm gun.
2 x MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm guns
16 VLS untuk meluncurkan MBDA (BAE Systems) MICA surface-to-air missile.
2 x 4 Quad untuk meluncurkan 8 misil MBDA (Aerospatiale) Exocet MM40 Block II.
2 x triple BAE Systems 324mm torpedo tubes untuk menghancurkan sasaran diatas maupun dibawah air.

KRI Bung Tomo 357 - 3
KRI Bung Tomo 357 – 3

Sensor dan Elektronis

Ultra Electronics/Radamec Series 2500 electro-optic weapons director.
Thales Underwater Systems TMS 4130C1 hull-mounted sonar.
BAE Systems Insyte AWS-9 3D E- and F-band air and surface radar.
BAE Insyte 1802SW I/J-band radar trackers.
Kelvin Hughes Type 1007 navigation radar.
Thales Nederland Scout radar.
Thales Sensors Cutlass 242 countermeasures.

KRI Bung Tomo 357 - 4
KRI Bung Tomo 357 – 4

Berikut video KRI Bung Tomo 357, kapal perang TNI Angkatan Laut kebanggan Indonesia.

Sumber: Wikipedia