DimasBagus.com – Dua cross girder Jembatan Kali Kuto runtuh. Bagian jembatan di Jalan Tol Batang – Semarang yang jatuh ke sungai adalah cross girder nomor tujuh dan delapan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Untuk sementara pengerjaan jembatan dihentikan.

Terputusnya jembatan yang baru saja disambung saat pelaksanaan mudik Lebaran 2018 lalu, diduga akibat adanya getaran dari crane. Sehingga, mengakibatkan kabel penggantung terpelintir, kemudian putus.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, jembatan Kali Kuto yang terputus dan jatuh tersebut sedang dalam evaluasi pihaknya sementara ini.

Untuk penyelesaiannya, Basuki mengatakan, pihak Waskita Karya akan mengganti semua tiang penyangga atau girder jembatan dengan yang permanen. Saat ini, sudah enam yang terpasang usai kejadian tersebut.

“Mudah-mudahan hari ini (Minggu) sudah diangkat lagi. Atau, paling mundur pengangkatan semingguan. Tapi yang jatuh, kami pastikan sudah bisa diangkat,” jelas Basuki, saat peresmian Tol Sragen-Solo, di Boyolali, Minggu 15 Juli 2018.

Seperti diketahui, Jembatan Kali Kuto adalah jembatan yang masih dalam proses pembangunan. Saat masa musim mudik Lebaran 2018, jembatan tersebut beroperasi secara fungsional, sehingga bangunannya bersifat sementara.

Jembatan ini merupakan jembatan pertama di Indonesia, yang memanfaatkan struktur yang dirakit di lokasi pemasangan. Jembatan ini dibangun dengan teknik yang hampir sama dengan jembatan holtekamp di Papua, dan terdiri dari enam jalur.

Adapun dengan proses pemasangan sistem permanen ini berjalan lancar, maka jembatan Kali Kuto ditargetkan dapat beroperasi antara September atau Oktober 2018.

Artikel ini sudah pernah tayang di VIVA.co.id pada (15/7/2018) dengan judul “Jembatan Kali Kuto Runtuh, PUPR Evaluasi Kerja Kontraktor”.