DimasBagus.com – Tiap pasangan yang ingin cepat hamil ada baiknya memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana proses kehamilan bekerja. Berikut adalah sekelumit artikel tentang proses fertilisasi yang semoga dapat menambah pengetahuan anda dalam usaha untuk cepat hamil.

Jika tidak ada kondisi serius yang mengganggu kesuburan pasangan, kehamilan sebenarnya dapat direncanakan dan dideteksi lebih dini dengan memahami bagaimana proses pembuahan terjadi.
Sel telur dalam tubuh wanita matang tiap periode tertentu pada tiap bulan. Sementara pria sepanjang waktu selalu memproduksi jutaan sperma. Namun dari sekitar 350 juta sperma yang diproduksi saat ejakulasi, hanya satu sperma yang berhasil membuahi sel telur.
Fertilisasi terjadi saat sebuah sperma bertemu dan kemudian melakukan penetrasi terhadap sel telur. Kebanyakan sel manusia mengandung 46 kromosom – struktur mirip benang yang membawa informasi genetik. Tapi sel sperma dan sel telur masing-masing hanya memiliki 23 kromosom. Saat sebuah sel sperma dan sel telur bertemu lalu melebur, sel hasil konsepsi tersebut genap memiliki 46 kromosom.
Sel baru ini yang di sebut zigot, pertama membelah diri menjadi dua sel yang identik, masing-masing dengan 46 kromosom. Sel ini terus membagi secara perlahan saat menyusuri tuba Fallopi, hingga mencapai Rahim. Saat mencapai Rahim, sel ini menjadi gumpalan berongga yang terdiri dari sekitar 100 sel, di sebut blastocyst.
Daftar Isi
Kapan Ovulasi Terjadi?
Jika siklus haid Anda adalah 28 hari, maka ovulasi biasanya terjadi pada sekitar 14 hari setelah hari pertama periode menstruasi terakhir. Pada minggu kedua siklus menstruasi, hormon estrogen membuat rahim membentuk lapisan jaringan tebal untuk mengantisipasi datangnya sel telur yang sudah dibuahi agar dapat berkembang. Di saat bersamaan, ovarium mematangkan sel telur dalam kantung folikel. Pada minggu ketiga, terjadilah ovulasi, yaitu saat sel telur turun ke dalam tuba falopi untuk kemudian bertemu dengan sperma.
Konsepsi dan Implantasi
Implantasi
Seminggu setelah konsepsi terjadi, blastocyst menghasilkan hormone yang membantunya melubangi dan membenamkan diri pada dinding Rahim. Di sini blastocyst terendam oleh darah ibu, memungkinkan makanan dan sisa-sisa masuk dan keluar. Implantasi biasanya berada ada sepertiga bagian atas Rahim. Kehamilan kini terjadi, dan plasenta mulai terbentuk
Bayi Kembar
Saat seorang wanita melepaskan lebih dari satu sel telur dalam suaatu waktu, kembar nonidentik (fraternal) bisa berkembang dari dua sel telur yang terpisah dan dibuahi oleh dua sperma yang terpisah pula. Tiap embrio kemudian memiliki plasentasnya sendiri di dalam Rahim ibu.
Kembar identic berasal dari satu sel telur yang dibuahi oleh satu sel sperma.sel telur membelah diri menjadi dua, dan masih-masing berkembang secara independen menjadi kembar yang identic dan berbagi plasenta yang sama. Kehamilan kembar lainnya seperti triplet, diawali sama keperti kehamilan kembar dan kakak adik yang dihasilkan juga bisa fraternal identic.

Sel Sperma Bertemu Sel Telur
Awal percobaan pembuahan terjadi ketika Anda dan pasangan sedang menikmati hubungan seksual. Saat mencapai orgasme, penis pria mengeluarkan cairan mani yang kaya dengan sperma ke dalam vagina. Cairan ini melesat ke dalam rahim mencari jalan untuk bertemu dengan sel telur.
Kontraksi lembut pada rahim membantu sperma hidup dalam saluran reproduksi mencapai sel telur. Sperma-sperma akan melakukan perjalanan sepanjang kurang lebih 18 cm dari leher rahim ke tuba falopi di mana sel telur biasanya berada. Sperma pertama yang bertemu dengan sel telur akan berusaha menembus cangkang sel agar terjadi pembuahan.
Umumnya sperma-sperma ini dapat berenang dengan kecepatan 2,5 cm tiap 15 menit. Beberapa sperma dapat menghabiskan waktu setengah hari untuk mencapai tujuan. Sementara sperma tercepat biasanya mencapai sel telur dalam waktu 45 menit.
Pembuahan harus terjadi dalam waktu 24 jam setelah sel telur dihasilkan. Setelah salah satu sperma berhasil menembus sel telur, sel tersebut berubah bentuk sehingga sperma lain tidak bisa menembus masuk. Saat itulah janin terbentuk.
Namun jika sperma tidak juga menemukan sel telur untuk dibuahi, mereka dapat tetap bertahan dalam tuba falopi hingga 7 hari setelah hubungan seksual. Jika dalam 7 hari tersebut wanita mengalami ovulasi, maka pasangan tersebut akan mendapatkan keturunan.
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh tipe kromosom dari sperma laki-laki yang bertemu dengan kromosom dari sel telur wanita. Sel telur wanita selalu mengandung kromosom X sedangkan sel sperma bisa mengandung X atau Y. Kombinasi kromosom X dan kromosom Y membentuk jenis kelamin laki-laki, sedangkan kombinasi dua kromosom X membentuk jenis kelamin wanita. Bayi laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sperma manakah (X atau Y) yang lebih dulu mencapai dan membuahi sel telur. Jenis kelamin bayi dapat dideteksi dengan USG kira-kira saat hamil 5 bulan.

Setelah Sel Telur Dibuahi
Pada tahap ini, materi genetis dalam sperma dan sel telur yang telah dibuahi atau zigot berkombinasi membentuk sel-sel baru. Sel-sel yang terbentuk kemudian akan menuruni tuba falopi menuju rahim. Dalam perjalanan menuju rahim, sel-sel tersebut terus membelah diri hingga menjadi lebih dari 100 sel saat tiba di rahim, menjadi embrio. Kehamilan baru akan terjadi ketika embrio telah menanamkan diri pada dinding rahim untuk kemudian berkembang. Proses ini disebut implantasi.
Pada saat implantasi, beberapa wanita dapat mengalami pendarahan ringan selama 1-2 hari. Saat dinding rahim menguat, leher rahim juga tertutup dengan cairan, sehingga menjadi tempat yang layak sebagai tempat bayi berkembang. Ada kalanya terjadi kehamilan ektopik, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, contohnya di tuba falopi. Kondisi ini merupakan kondisi gawat yang memerlukan penanganan medis segera. Kehamilan ektopik sering ditandai dengan sakit perut, pendarahan dan nyeri pada bahu.
Setelah terjadi pembuahan, muncul hormon chorionic gonadotropin (hCG) yang memberi nutrisi sel telur yang telah dibuahi untuk berkembang. hCG adalah hormon yang diproduksi di masa kehamilan oleh sel-sel pembentuk plasenta. Umumnya kadar hCG akan meningkat tiap 72 jam. Tingkatnya dapat dideteksi dengan pemeriksaan kadar darah sekitar 11 hari setelah pembuahan terjadi, atau 12-14 hari setelah pembuahan dengan tes urine. Kadar hCG mencapai puncaknya pada 8-11 minggu pertama masa kehamilan dan kemudian menurun pada sisa masa kehamilan.

Pasca Diagnosis Kehamilan Perkembangan Embrio
Pertanda hamil dapat berbeda pada tiap wanita. Contoh tanda-tanda hamil adalah lemas, mual, dan nyeri pada payudara. Selain memeriksa gejala kehamilan secara mandiri, Anda dapat memastikan status kehamilan dengan menggunakan test pack yang dijual bebas di pasaran atau dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG di klinik dokter atau rumah sakit.
Setelah dipastikan hamil, dokter akan mengkalkulasi tanggal perkiraan persalinan Anda dengan menghitung dari hari pertama menstruasi terakhir dan menambahkannya dengan jumlah hari hingga 9 bulan kemudian. Anda juga dapat memperkirakan tanggal persalinan dengan memasukkan data ke kalkulator prediksi tanggal kelahiran.
Selanjutnya, saat hamil satu bulan atau setelah minggu keempat sel telur dibuahi, embrio yang telah tertanam di dalam rahim akan mulai membentuk jaringan dan organ-organ tubuh.
Kehamilan sebaiknya diperiksakan secara teratur sesuai anjuran dokter untuk memantau kesehatan janin dan ibu. Anda dapat menemukan referensi dokter kandungan yang terpercaya dari kerabat, teman, atau forum-forum kesehatan lokal internet. Sebisa mungkin dokter kandungan yang memantau perkembangan janin dari bulan ke bulan adalah dokter yang nantinya juga akan memproses persalinan.
Begitu tertanam pada dinding Rahim, blastocyst berkembang menjadi sebuah embrio. Blastocyst juga membentuk plasenta, sebuah keterkaitan vital Antara bayi dnegan ibunya.
Berikut video proses kehamilan terjadi.
Sumber: [wp_colorbox_media url=”http://tipscepathamil.co/referensi-cara-cepat-hamil/fertilisasi-2/” type=”iframe” hyperlink=”Tips Cepat Hamil”]