DimasBagus.com – Satu pesawat tempur JAS39 Gripen Angkatan Udara Kerajaan Thailand jatuh dalam manuver pertunjukan terkait perayaan Hari Anak, di Pangkalan Udara Hat Tai, Provinsi Songkhla, Thailand, Sabtu pagi ini.

Berdasarkan situs antaranews.com, pilot pesawat tempur buatan Saab AB, Swedia, itu diketahui tewas di tempat. Dia adalah Letnan Kolonel Dilokrit Pattavee, pemimpin skuadron tempur di bawah Wing 56.

Harian Bangkok Post, yang dikutip dari Jakarta, Sabtu, menyatakan, Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-Ocha, dan Kepala Staf Angkatan Udara Kerajaan Thailand, Marsekal Jom Rongsawang, menyatakan duka cita kepada keluarga korban.

Di ASEAN, Angkatan Udara Kerajaan Thailand merupakan satu-satunya operator JAS39 Gripen C/D.

Kerajaan di Asia Tenggara yang memiliki hubungan baik dengan Kerajaan Swedia sejak berabad lalu itu mengakuisisi 12 unit JAS39 Gripen C/D dalam skema kerja sama yang sarat transfer teknologi.

Saat kontrak ditandatangani pada 2008, diketahui harga JAS39 Gripen C/D yang diakuisisi Thailand sekitar 70 juta dolar Amerika Serikat per unit.

Kecelakaan mematikan di Hat Tai ini adalah yang pertama terjadi. Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kecelakaan penerbangan militer itu.

Thailand Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat Tempur Gripen

Perayaan Hari Anak di Thailand kemarin berubah menjadi tragedi setelah pesawat tempur Gripen jatuh saat melakukan pertunjukan udara, insiden tersebut membunuh pilot yang tidak sempat keluar menyelamatkan diri.

Kecelakaan itu terjadi di markas udara Wing 56 di bandara Hat Yai di provinsi Thailand Selatan dan banyak disaksikan ratusan penonton, termasuk anak-anak yang menyaksikan acara yang diselenggarakan oleh Angkatan Udara Thailand sebagai bagian dari kegiatan Hari Anak.

Pilot pesawat tempur JAS 39 Gripen diidentifikasi sebagai Komandan Skuadron yang bernama Dilokrit Pattawi, 34, dari Wing 7 dan berbasis di dekat provinsi Surat Thani.

Tidak ada penonton dan anak-anak yang terluka dalam insiden itu, karena beruntung lokasi kecelakaan berjarak cukup jauh dari kerumunan penonton. Para perwira militer menutup daerah sekitar kecelakaan setelah kejadian, dan media tidak diperbolehkan mendekat.

Jet tempur Gripen yang jatuh adalah bagian dari skuadron 12 pesawat tempur Gripen yang ditempatkan di Wing 7, dan telah digunakan dalam sebuah pertunjukan udara terpisah di provinsi Pattani pada hari sebelumnya.

Melansir JakartaGreater.com, Komandan Angkatan Udara ACM Johm Rungswang segera memerintahkan penyelidikan kecelakaan, “Unit-unit yang bertanggung jawab telah dikirim ke lokasi kecelakaan untuk menyelidiki dan mencari penyebab kecelakaan,” kata jurubicara Angkatan Udara, yang menambahkan bahwa Komandan Angkatan Udara menyatakan kesedihannya atas kematian pilot.

Dia juga mengatakan bahwa manuver penerbangan yang dilakukan oleh pilot bukan akrobatik dan tidak berisiko tinggi. Jenasah pilot rencananya akan dipindahkan ke Rumah Sakit Bhumibol di Bangkok untuk menjalani ritual mandi besok.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwan juga memberikan simpati kepada keluarga pilot.

“Perdana Menteri telah menyatakan belasungkawa kepada pilot, keluarganya dan Royal Thai Air Force,” kata Mayor Jenderal Werachon Sukondhapatipak, juru bicara Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban.

Prawit, yang juga wakil Perdana Menteri, menyatakan “kesedihan tulus” untuk keluarga pilot, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Kongcheep Tantrawanit.

Menteri Pertahanan telah menginstruksikan Komandan Angkatan Udara untuk peduli kepada kerabat yang berduka dan menyelidiki penyebab kecelakaan itu.

Sementara itu Angkatan Udara, melalui fan page Facebook-nya, meminta anggota masyarakat menahan diri untuk tidak menyebarkan klip video dari kecelakaan itu untuk menghormati keluarga pilot.