DimasBagus.com – Dalam perang, peran panser TNI atau kendaraan lapis baja sangatlah besar. Selain bertugas sebagai pendobrak, kendaraan ini juga digunakan sebagai penghadang pasukan lawan serta melakukan evakuasi terhadap korban yang berjatuhan.
Itulah mengapa panser sangatlah penting hingga di setiap angkatan militer selalu memilikinya dalam jumlah yang banyak.
Panser-panser yang ada di indonesia banyak sekali diproduksi oleh produsen lokal seperti PT. Pindad. Dengan mampu memproduksi kendaraan lapis baja sendiri, Indonesia sudah bergerak lebih maju dalam pertahanan negara. Inilah lima kendaraan panser terganas yang diandalkan Indonesia untuk berada di garis depan.
1. Rantis Komodo Halilintar 4×4, Panser Spesialis Pendobrak
Komodo Halilintar 4×4 adalah salah satu panser yang bergerak sebagai kendaraan taktis. Fungsi utama dari kendaraan yang dibuat oleh Pindad ini adalah mendobrak di barisan depan pertahanan lawan. Itulah mengapa kendaraan lapis baja ini didesain sangat lincah namun sangat kuat meski harus menghadapi serangan balik. Oh ya, panser ini Armoured Personnel Carrier yang mampu membawa pasukan khusus sebanyak delapan orang plus senjatanya.
Komodo Halilntar dilengkapi dengan pelontar granat asap yang cukup unggul di sebelah kiri dan kanan. Kendaraan ini juga memiliki kamera pendeteksi panas hingga mampu mendeteksi gerakan dari panas tubuh manusia. Panser ini memiliki kecepatan hingga 100 km per jam dan diperkuat dengan bodi yang mampu menahan proyektil berkaliber 7,62 mm. Sementara itu lapisan kacanya juga sangat tebal hingga lagi-lagi tak mudah ditembus peluru.
2. Panser Badak 6×6 Bersenjata Mematikan
Sebelum memesan Badak 6×6, TNI masih menggunakan panser yang berasal dari luar negeri. Misal Tarantula 6×6 yang merupakan buatan Korea Selatan. Lalu ada tank ringan Scorpio yang merupakan buatan Inggris. Untuk lebih memajukan perkembangan panser dalam negeri, Pindad akhirnya membuat Panser Badak 6×6 yang merupakan kendaraan kavaleri hebat buatan dalam negeri.
Seperti namanya, badak, kendaraan ini memiliki proteksi bodi yang sangat tinggi. Bodi mengadopsi STANAG III yang merupakan standar NATO. Kendaraan ini tak akan mampu ditembus peluru dari jarak 30 meter. Untuk senjata utama, Badak 6×6 menggunakan kanon Cockerill CSE 90LP yang menyerupai Tarantula 6×6. Kubah kanon yang terletak di atas kendaraan juga terpasang senapan mesin coaxial 7,62×51 mm di sebelah kiri. Dengan senjata ini Badak 6×6 akan semakin kuat di medan perang.
3. Panser Anoa 4×4, 6×6, dan 8×8, Panser Serbaguna yang Andal Dalam Pertempuran
Anoa adalah panser hebat selanjutnya yang mampu dibuat oleh Pindad. Kendaraan ini dibuat dalam beberapa versi tergantung dari fungsinya. Ada Anoa yang difungsikan sebagai kendaraan Amfibi, kendaraan pendobrak, hingga kendaraan recovery saat ada panser lain yang mengalami kerusakan dalam perang yang mengerikan.
Secara garis besar Anoa dibuat berdasarkan jumlah rodanya. Ada yang berjumlah 4, 6, hingga 8. Semua disesuaikan dengan kebutuhan dari pemesan dalam hal ini TNI. Senjata utama dari Anoa adalah senapan mesin dengan kaliber 12,7 mm. Selain itu juga ada senapan lain dengan kaliber 7,62 mm. Untuk melengkapi pertahanan, kendaraan ini juga memakai pelontar granat CIS 40 AGL. Saat ini Anoa telah diproduksi sebanyak 236 dan akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan Indonesia.
4. BTR-4, Panser Amfibi Generasi Baru TNI AL
Berbeda dengan TNI AD yang banyak mengantungkan kendaraan dan senjatanya pada Pindad. TNI AL Indonesia lebih banyak berkiblat para Eropa. Itulah mengapa banyak kendaraan mereka yang diambil dari sana. Seperti BTR-4 yang merupakan produksi Ukraina. Meski negeri ini berkonflik dengan Rusia, namun semangatnya membuat kendaraan tempur khususnya amfibi memang harus diancungi jempol.
Kendaraan BTR-4 dilengkapi dengan kanon 30 mm dan senapan mesin coaxial 7,62 mm. Di dalam panser ini bisa diisi 7 orang dengan satu komandan, pengemudi, penembak kanon, dan 4 personel infanteri. Kendaraan ini mampu bergerak dengan kecepatan hingga 110 per jam, dan memiliki jarak tempuh 690 km. Oh ya, saat berada di dalam air kecepetannya menjadi 10 km per jam saja.
5. BTR-80A, Panser Tergarang Korps Marinir
BTR-80A adalah panser yang pertama kali digunakan Indonesia pada tahun 2002 silam. Panser ini diproduksi oleh Rusia yang memang sudah dikenal sebagai produsen kendaraan lapis baja terhebat di dunia. Saat ini Indonesia memiliki 12 unit BTR-80A yang disebar ke dua resimen Kavaleri Marinir di Jakarta dan Surabaya.
BTR-80A memiliki senjata utama berupa mitraliur 2A72 coaxial dengan kaliber 30 mm. Senjata ini mampu menembakkan peluru hingga 330 buah dalam satu menit. Selanjutnya ada senapan mesin PKT dengan kaliber 7,62mm x 39 dengan untaian 2.000 butir peluru. Jarak tembak dari senapan mesin ini mencapai 1.500 meter. BTR-80A pernah digunakan Indonesia di Lebanon sebagai bagian dari pasukan perdamaian dunia PBB.
Inilah lima kendaraan panser TNI yang dimiliki oleh Indonesia. Kendaraan berlapis baja ini sangat andal dalam mendobrak dan menyerang di garis depan. Itulah mengapa memperbanyak panser sama halnya memperkuat pertahanan Indonesia secara menyeluruh. Semoga ke depannya perkembangan panser di Indonesia semakin baik agar negeri ini semakin aman.
Artikel ini sudah pernah tayang di boombastis.com dengan judul “5 Kendaraan Panser Terganas Indonesia ini Menjadi Andalan di Garis Depan”.