DimasBagus.com – Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dan Magetan, Jawa Timur, menyimpan sejuta misteri. Dantaranya cahaya misterius di Gunung Lawu yang pernah dilihat oleh tim NASA. Tak hanya gunungnya, bangunan di lereng pun juga diselimuti misteri.
Misteri terselubung di gunung yang dulunya bernama Wukir Mahendra tersebut diakui oleh para peneliti National Aeronautics and Space Administration (NASA), Amerika Serikat. Dari angkasa, mereka melihat penampakan cahaya segi delapan beraturan atau oktagon di lereng gunung, tepatnya di Candi Sukuh.
Dari lokasi itu pula, para peneliti NASA juga kerap melihat sinar lurus mengarah ke angkasa.
”Itu diberitahukan oleh para peneliti dari Australia saat melakukan penelitian ke Candi Sukuh. Mereka mendengar keterangan dari para peneliti NASA, karena itu mereka datang ke sini untuk menelitinya,” jelas Pemerhati Gunung Lawu, Polet, saat ditemui Okezone, di Ngargoyoso, Karanganyar.
Masyarakat sekitar, lanjut pria yang akrab disapa Pak Po itu, itu meyakini soal cahaya misterius di Gunung Lawu dan apa yang dilihat para peneliti NASA adalah gerbang portal misterius yang berasal dari titik ujung Candi Sukuh. Menurut dia, cahaya itu memang kerap muncul pada malam hari.
”Masyarakat dulu sering melihat cahaya tersebut namun tidak berani mendekat, takut hilang. Karena mendengar cerita zaman dulu ada satu desa di Lawu yang hilang dan sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Hanya ditemukan sisa peralatan rumah tangga bertebaran di mana-mana,” jelasnya.
Menurut Pak Po, bukan rahasia lagi bila Gunung Lawu menjadi pusat spiritual budaya di tanah Jawa. Apalagi, konon puncak Lawu dipercaya sebagai tempat mukso atau menghilangnya dua raja besar di tanah Jawa, yaitu Prabu Airlangga, (Raja Kediri Lama) dan Prabu Brawijaya V (Raja Majapahit terakhir).
Tak heran bila dari zaman sebelum era Majapahit sampai saat ini Gunung Lawu tetap disakralkan oleh masyarakat.
Meski mendapat julukan salah satu gunung terangker di Indonesia, menurut Pak PO, Gunung Lawu menjadi tempat yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat dan juga para tokoh besar Nusantara.
”Mulai zaman dulu, zaman leluhur Gunung Lawu banyak dipakai sebagai tempat spiritual. Presiden Soekarno pernah datang ke puncak Lawu. Bahkan, Pak Soeharto menjadikan Gunung Lawu sebagai tempat lelaku spiritualnya,” bebernya.
Ia membantah apa yang dilakukan itu musyrik. Menurut dia, persemedian merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Bukan mengajarkan untuk musyrik, namun sebagai orang Jawa jangan sampai Jawanya hilang. Semua hasil yang didapat itu dari Yang Maha Kuasa. Namun kita tetap harus berusaha, salah satunya dengan menyepi memohon keridhaan Allah SWT,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, Soeharto terhadap Gunung Lawu tidak diragukan lagi. Bahkan, Presiden ke-2 RI itu pun juga beristirahat selamanya di lereng Lawu.
“Pak Harto sering sekali naik ke puncak. Saya pernah mengikuti beliau naik ke puncak. Tenaganya luar biasa. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, namun Pak Harto selalu berhasil sampai puncak. Kecintaan Pak Harto pada Gunung Lawu tidak diragukan lagi. Sampai akhir hayatnya pun beliau lebih memilih dimakamkan di kaki Gunung Lawu, di kompleks Astana Giribangun, Matesih, Karanganyar,” tutupnya.
Sumber: [wp_colorbox_media url=”http://news.okezone.com/read/2014/03/17/513/956453/wow-dari-angkasa-peneliti-nasa-lihat-cahaya-aneh-di-gunung-lawu” type=”iframe” hyperlink=”Okezone”]