DimasBagus.com – Aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung, Jawa Barat belum stabil. Sejak akhir 2014 status Tangkuban Perahu waspada diatas normal.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, terhitung sejak pukul 12.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, Sabtu 3 Januari 2015, telah terjadi tujuh kali gempa dengan frekuensi rendah serta satu kali gempa vulkanik dalam.
Kondisi ini belum cukup aman bagi penduduk dan wisatawan yang akan berkunjung ke Tangkuban Perahu di akhir pekan ini.
PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi agar tidak ada seorang pun yang beraktivitas di dalam radius 1,5 kilometer dari kawah aktif Gunung Tangkuban Perahu.
Terpantau, cuaca di sekitar Tangkuban Perahu sejak siang hingga sore tadi tak henti-hentinya ditutupi awan mendung.
PVMBG menaikkan status Gunung Tangkuban Perahu terhitung sejak 31 Desember 2014. Peningkatan aktivitas itu diberlakukan karena terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di kawah aktif Tangkuban Perahu. (art)
Sumber: [wp_colorbox_media url=”http://nasional.news.viva.co.id/news/read/574513-ada-retakan-di-dasar-kawah-tangkuban-perahu” type=”iframe” hyperlink=”VIVA”]

Ada Retakan di Dasar Kawah Tangkuban Perahu
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mendapati adanya retakan baru di dasar kawah Gunung Tangkuban Perahu. Fakta adanya retakan baru ini membuat PVMBG mengintensifkan proses pengamatan dan analisis data kegempaan karena berpotensi terjadi letusan.
Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan, retakan tersebut berukuran sekitar 20-30 meter dan baru diketahui pada Jumat 2 Januari 2015 atau tiga hari setelah gunung yang terletak di antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat statusnya dinaikkan dari Level I Normal ke Level II Waspada.
Hendra memastikan retakan di Kawah Ratu tersebut merupakan retakan baru dan bukan berasal dari letusan yang pernah terjadi pada Oktober 2013.
“Ada potensi terjadi letusan. Kami masih terus melakukan pengamatan, analisis dan evaluasi. Ada retakan di pusat kawah yang baru diketahui kemarin (2 Januari). Saat ini, kami gunakan peralatan baru yang berfungsi untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Tangkuban Perahu,” katanya.
Karena situasi ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, terutama yang berada atau tinggal tak jauh dari kawah Gunung Tangkuban Perahu untuk waspada.
“Kami naikkan jadi ke level waspada untuk memberikan peringatan kepada masyarakat. Tapi, kami juga berharap dan meminta masyarakat agar tidak panik dan sabar,” ujar Hendra.
Karena peningkatan aktivitas di Gunung Tangkuban Perahu ini, pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu terpaksa menutup kawasan wisata yang sebelum dinaikkan ke level waspada mampu membetot puluhan ribu pengunjung selama libur sekolah dan Natal lalu.
Kondisi itu tak lepas dari rekomendasi pihak PVMBG yang melarang warga ataupun wisatawan dan pendaki mendekati kawah Tangkuban Perahu dalam radius 1,5 kilometer. (art)
Sumber: [wp_colorbox_media url=”http://nasional.news.viva.co.id/news/read/574493-tangkuban-perahu-waspada–wisatawan-dilarang-mendekat” type=”iframe” hyperlink=”VIVA”]