Asal Mula Halusinogen Yang Populer Di Dunia

0
1828
Halusinogen Populer - Ekstasi
Halusinogen Populer - Ekstasi

DimasBagus.com – Manusia telah menggunakan zat pengubah pikiran, atau halusinogen, dalam waktu yang sangat lama. Asal mula halusinogen telah ditemukan sekitar 2.500 tahun yang lalu di wilayah Karibia, dan budaya tradisional dari Amerika hingga Afrika menggunakan zat halusinogenik untuk tujuan spiritual. Saat digunakan untuk tujuan agama, zat ini sering digunakan bersama dengan zat lainnya seperti tembakau.

Zat halusinogen telah dipelajari sebagai salah satu terapi potensial dalam mengobati depresi, penyakit stres trauma, obsessive-compulsive disorder (OCD), alkoholisme, kecanduan, penyakit kepala, dan beberapa masalah kesehatan lainnya. Riset militer awalnya berfokus pada penggunaan obat ini sebagai senjata pelumpuh. Agen intelijen menguji obat ini dengan harapan mereka akan dapat menggunakannya dalam proses interogasi.

Berikut 6 halusinogen yang populer, umumnya digunakan untuk proses spiritual beserta sejarah penggunannya.

Halusinogen Populer - Magic Mushroom
Halusinogen Populer – Magic Mushroom

1. Magic Mushroom

Disebut “magic” karena memiliki kandungan halusinogenik berupa psilocybin, senyawa yang dipecah menjadi psilocin di dalam tubuh. Psilocin akan mengikat reseptor serotonin pada bagian otak, dan menyebabkan halusinasi seolah sinestesia. Dalam pengaruh zat tersebut, seseorang dapat merasakan gambar, suara, aroma, dan sensasi tertentu.

Manusia telah mengkonsumsi psylocibin selama beribu-ribu tahun, meski makanan ini dapat mengubah pikiran seseorang. Psilocybin kini sedang dikaji sebagai pengobatan potensial terhadap rasa gelisah, depresi, dan kecanduan.

Halusinogen Populer - PCP (Phencyclidine)
Halusinogen Populer – PCP (Phencyclidine)

2. PCP (Phencyclidine)

Obat ini dikenal juga dengan istilah “angel dust”. PCP merupakan singkatan dari phencyclidine. Obat ini menghambat reseptor pada otak untuk menerima glutamat. Efek ini lebih berbahaya dibanding halusinogen lainnya, dengan gejala seperti schizophrenia dan efek mesum lainnya.

Efek samping itulah yang membuat PCP tidak digunakan untuk tujuan medis. Obat tersebut diuji sebagai obat anestesis pada 1950-an dan sempat digunakan untuk melumpuhkan hewan pada operasi hewan. Tapi pada 1960-an, PCP muncul di masyarakat dan digunakan sebagai obat hiburan, terkenal mampu memberikan euforia dan memberi perasaan kemenangan sejati bagi penggunanya.

Sayang sekali, efek samping dari semua euforia tersebut terkadang sangat menghancurkan, seperti pengguna yang berusaha lompat dari jendela atau bisa juga ingin melakukan mutilasi. Tak perlu sebut juga bahwa dosis penggunaan yang cukup tinggi dapat membuat tertawa tak henti-hentinya.

Halusinogen Populer - Ibogaine
Halusinogen Populer – Ibogaine

3. Ibogaine

Obat ini diturunkan dari tanaman iboga dari Afrika, ibogaine merupakan obat halusinogen dengan sejarah panjang pada ritual kesukuan. Baru-baru ini, obat ini menunjukkan peluang untuk digunakan mengobati kecanduan di wilayah Meksiko dan Eropa, dimana penggunaan obat ibogaine tidak dilarang untuk tujuan pengobatan.

Penggunaan ibogaine sebagai terapi pengobatan sedikit cerdik. Obat ini dapat menyebabkan gangguan ritme jantung dan muntah sebagai efek samping yang umumnya terjadi. Multidisciplinary Association for Psychedelic Research (MAPS) melaporkan bahwa diperkirakan 1 dari 300 pengguna ibogaine meninggalkan karena obat ini. Grup ini mempelajari efek jangka panjang dari ibogaine pada pasien program pengobatan melalui ibogaine di Selandia Baru dan Meksiko.

Halusinogen Populer - Peyote
Halusinogen Populer – Peyote

4. Peyote

Peyote merupakan kaktus yang dapat memberi efek halusinasi dari mescaline. Seperti kebanyakan halusinogen, mescaline terikat pada reseptor serotonin di otak, menghasilkan sensasi “high” dan pandangan kaleidoskopis. Penduduk asli di Meksiko menggunakan peyote pada perayaan selama beribu-ribu tahun untuk ritual religius.

Halusinogen Populer - Ekstasi
Halusinogen Populer – Ekstasi

5. Ekstasi

Ekstasi merupakan nama gaul dari MDMA, atau 3,4-metil-enedioksi-methampetamine. Obat ini bekerja pada serotonin di bagian otak, menyebabkan perasaan euforia, tenaga yang bertambah, dan distorsi persepsi lingkungan sekitar. Obat ini juga dapat meningkatkan suhu tubuh, membuat peningkatan resiko terjadinya serangan demam. Studi melalui hewan menunjukkan bahwa ekstasi dapat berdampak jangka panjang dan berbahaya karena mengubah perilaku otak, begitu menurut studi National Institute.

Ekstasi pertama kali dibuat oleh ahli kimia yang mencari ramuan untuk menghentikan pendarahan pada 1912. Tidak banyak yang tertarik senyawa ini hingga satu dekade setelah ditemukan, namun pada 1970-an, ekstasi muncul di pasaran. Obat ini menjadi populer, menyebar lewat klub malam, dan identik dengan pencinta musik psikadelik. Saat ini, ekstasi merupakan jenis obat yang populer jika kita membahas narkoba. Menariknya, para peneliti kita memeriksa apakah ekstasi dapat digunakan untuk mengobati penyakit stres trauma dan ketakutan akibat penyakit kanker.

Halusinogen Populer - LSD
Halusinogen Populer – LSD

6. LSD

LSD sebenarnya memiliki nama ilmiah yaitu lysergic acid dietilamaida. Obat ini pertama kali diramu pada 1938 dari bahan kimia bernama ergotamine. Bahan tersebut dihasilkan oleh jamur yang tumbuh pada gandum hitam, yang banyak digunakan oleh suku gipsy.

LSD awalnya dihasilkan oleh perusahaan farmasi bernama Delysid, namun obat tersebut mendapatkan reputasi buruk pada 1950-an saat CIA memutuskan menggunakannya pada riset untuk mengendalikan pikiran manusia. Riset tersebut bernama MKULTURA dimana para peserta tes ternyata terbukti sangat sulit dikendalikan. Beberapa kelompok orang kemudian menggunakan LSD dan menemukan bahwa obat tersebut dapat berguna untuk tujuan senang-senang.

Sumber: [wp_colorbox_media url=”http://www.bglconline.com/2014/06/asal-mula-6-halusinogen-populer/” type=”iframe” hyperlink=”bglconline”]