Sungguh malang nasib Novita Sari, karyawati alih daya yang bekerja sebagai sales produk BNI, di antaranya kartu kredit, di Pontianak. Ia semestinya merayakan ulang tahun ke-27 pada 27 November 2013. Namun, takdir menentukan lain. Ia diduga tewas di tangan Saul Teguh Anthony, kekasihnya, yang merupakan teman sekerja, yang ternyata adalah pria yang telah beristri dan punya anak.
Saul sudah menjalin hubungan gelap dengan Novita sekitar enam bulan. Ketika itu, Novita masih bekerja sebagai tenaga alih daya yang memasarkan kartu kredit BNI. Menurut sumber dari karyawan BNI, Novita ditempatkan di BNI Cabang Kubu Raya.
Nah, di tempat itu pula bekerja Saul, yang menurut orang dalam BNI, berasal dari PT Personal Prima Utama, perusahaan yang menjalin kerjasama dengan BNI Pusat. Saul ditempatkan di BNI Cabang Kubu Raya, dan sama seperti Novita, bertugas menjual produk BNI. Di akun Facebook-nya, Saul menulis pekerjaan sebagai AO Funding BNI Pontianak.
Pertemuan dengan teman sekerja itu akhirnya berlanjut pada hubungan gelap. Disebut hubungan gelap karena Saul sudah beristri. Ia menikah belum lama, yakni 4 Maret 2011. Pada 2012, ia dikaruniai anak laki-laki yang lucu. Jadi, selain berumah tangga, ia juga membangun “rumah tangga” maya dengan Novita.
Entah apa yang ada di benak Saul ketika menjemput Novita di depan gang Jl KH Ahmad Dahlan, Selasa (19/11/2013) pagi. Rencana semula mengajak Novita ke Singkawang ternyata berubah hanya dalam hitungan menit, sehingga mobil yang dikendarainya justru mengarah ke Villa Kapuas Dharma di Jl Budi Karya, Kota Pontianak.
Di dalam salah satu kamar di Villa Kapuas Dharma itulah, Saul diduga melakukan tindak kekerasan terhadap Novita. Di antaranya, seperti yang akhirnya ia akui ke penyidik kepolisian dari Polresta Pontianak, dengan memiting lengan Novita, serta membekapnya sehingga kehabisan nafas.
Mengapa Saul tega menghabisi nyawa Novita, bukankah sebelumnya mereka berpacaran, yang berarti saling mengasihi, saling mencintai? Apa yang membuat Saul begitu kalap dan gelap mata?
Banyak dugaan yang berseliweran mengenai motif Saul membunuh kekasihnya sendiri. Motif serupa kerap muncul manakala kasus perselingkuhan berujung pada kasus pembunuhan. Pertama, ia takut ketahuan oleh keluarga, terutama istrinya. Karena itu, ia mencoba memilih jalan aman dengan menghabisi selingkuhannya. Tapi, motif ini agak lemah. Kalau sekedar takut ketahuan, bukankah ia sudah menjalani hubungan gelap sekian lama dan mereka pandai menyembunyikannya?
Kedua, ada dugaan si perempuan mulai menekan dengan meminta hubungan mereka berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti pada banyak kasus perselingkuhan yang berujung pada pembunuhan, si perempuan mengancam akan membongkar hubungan mereka jika tidak dinikahi. Terutama, ia akan membongkar hubungan itu kepada istri dari pasangannya. Ini yang membuat si lelaku kalap dan ketakutan, lalu melakukan pembunuhan.
Ketiga, ada faktor lain yang memiliki tekanan yang jauh kebih kuat. Pada banyak kasus perselingkuhan, jika pasangan perempuan hamil, maka ia akan menuntut lebih. Yang paling sering adalah menuntut dinikahi demi sang jabang bayi, agar kelak lahir memiliki ayah dan ibu di mata hukum dan agama. Jika si laki-laki belum siap, atau memang taj berniat menikahi melainkan hanya ingin memuaskan nafsu saja, maka akan muncul ketakutan yang berujung pada tindakan nekat menghabisi pasangan perempuan.
Jadi, apa motif Saul membunuh Novita, teman sekerja yang diselingkuhinya? Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Heni Agus Sunandar, kepada wartawan di Pontianak, Rabu (20/11/2013), mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, Saul mengakui memang punya hubungan percintaan dengan Novita.
“Tersanga ini sudah berkeluarga. Diduga ia melakukan perbuatan tersebut karena takut diketahui istrinya,” katanya.
Kata Kasat Reskrim Kompol Heni Agus Sunandar, sesuai pengakuan tersangka, di dalam hotel mereka cekcok. Apa permasalahan utamanya? “Ada dugaan korban hamil akibat hubungan gelap tersebut, sehingga tersangka kalap dan melakukan perbuatan itu,” bebernya.
Terkait pembunuhan tersebut menurut Kasat, tersangka diancam dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. “Untuk sementara dari pemeriksaan terhadap tersangka pembunuhan tersebut secara spontan dilakukan tersangka namun hal ini masih kita selidiki dan kembangkan,” katanya.
Saul yang ditemui wartawan di Mapolresta Pontianak mengaku khilaf. Ia kalap dan lupa diri karena takut hubungan gelapnya dengan Novita diketahui istrinya. Ia juga menekankan, tidak merencanakan perbuatan tersebut. Ia spontan memiting dan membekap mulut Novita yang berujung pada kematian.
Saat ditanya oleh wartawan apakah dia takut karena lantaran Novita telah hamil atau mengandung anaknya atas hubungan gelap tersebut, Saul hanya diam saja, tidak memberi konfirmasi benar atau tidak.
Untuk membuktikan dugaan bahwa kekasih gelapnya hamil dan karena itu ia nekat melakukan pembunuhan, tentu tidak bisa hanya berdasar pada pengakuan saja. Perlu dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Belum diketahui apakah pihak kepolisian sudah melakukan autopsi terhadap jenazah Novi dan apakah sudah ada hasilnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Novita diduga tewas di tangan kekasihnya, pria yang sudah beristri, STA alias Saul (31). Novita diduga dibunuh di kamar hotel Villa Kapuas Dharma, Jl Budi Karya, pada Selasa (19/11/2013) pagi.
Jajaran Polres Pontianak tak membutuhkan waktu lama untuk segera membekuk Saul. Anggota dari Satreskrim Polres Pontianak mendatangi kediaman Saul di Jl Danau Sentarum untuk melakukan penangkapan pada Rabu (20/11/2013) dini hari. Pria yang bekerja sebagai AO Funding BNI Pontianak ini dibekuk tanpa perlawanan.
Informasi yang diperoleh Tribunpontianak.co.id, Saul menjemput Novita pada Selasa pagi sekitar pukul 07.30 WIB di gang depan kediaman Novita di Jl KH Ahmad Dahlan Pontianak. Sebelumnya mereka janjian untuk berangkat ke Singkawang.
Mereka yang menggunakan mobil sempat singgah di Jl Alianyang mengantarkan berkas pekerjaan Novita yang menangani pencarian nasabah kartu kredit.
Rencana ke Singkawang kemudian batal, dan mereka menuju ke Villa Kapuas Dharma. Di situlah, Saul menghabisi nyawa Novita antara lain dengan membekap mulutnya hingga tewas.
Informasi yang diperoleh Tribunpontianak.co.id dari pihak kepolisian, Saul hendak mengaburkan penyebab kematian Novita dengan membawanya ke RS Anton Soedjarwo Pontianak. Di situ, ia mengatakan Novita tewas kecelakaan akibat jatuh tangga. Ia pun menghubungi keluarga Novita.
Namun, belakangan keluarga Novita melihat ada kejanggalan pada tubuh korban. Mereka pun melaporkan kasus itu ke Mapolresta Pontianak. Dari hasil visum juga diketahui penyebab kematian Novita yang tak wajar. Maka, pada Rabu (20/11/2013) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB, petugas dari Polresta Pontianak membekuk Saul di kediamannya.
Sumber : Tribun