DimasBagus.com – TNI AU sudah lama menggunakan rudal jarak jangkau pandangan. Kedepan TNI AU akan menuju era rudal jarak jauh atau beyond visual range (BVR). Seiring dengan datangnya alutsista-alutsista baru dan modern.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna meresmikan Satuan Pemeliharaan (Sathar) 65 Depo Pemeliharaan (Depohar) 60 pada Rabu 12-12-2018 di lapangan upacara Depohar 60 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
“Satuan Pemeliharaan (Sathar) 61 saat ini mengalami over capacity, yakni mencapai beban kerja hingga 140,15 persen. Maka dari itu dibentuk satuan baru agar kinerja dari Sathar 61 lebih baik dan optimal,” ujar Kasau
Kasau mengatakan, rencana strategis pembangunan TNI AU di tahun 2015 sampai dengan 2019 berkonsekuensi semakin berat tugas yang diemban, seiring datangnya berbagai Alutsista baru termasuk pesawat tempur beserta persenjataannya seperti Rudal (peluru kendali) udara ke udara AIM-9P-4 Sidewinder, AGM-65 Maverick, Rudal pesawat Sukhoi R-73, RVV, Kh-29, Kh-30, Rudal darat ke udara tipe QW-3 serta berbagai jenis external stores pesawat tempur maupun persenjataan darat lainnya.
“Selama ini TNI AU memiliki Rudal jarak pendek sejauh dalam pandangan, ke depan mulai menggunakan Rudal beyond visual range (BVR) atau Rudal dengan jangkauan 30 Km ke atas,” ujar Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Kasau berharap, dengan terbentuknya Sathar 65 yang bertugas memelihara Rudal ini, Depohar 60 bekerja lebih profesional, efektif dan modern dalam mendukung kesiapan persenjataan TNI AU sehingga tugas operasi dan latihan dapat terlaksana dengan baik dan optimal.
Bersamaan dengan upacara peresmian, Kasau melantik Letkol Tek Arie Santoso sebagai Komandan Sathar 65 Depohar 60. Usai acara peresmian sekaligus kunjungan kerja, Kasau beserta rombongan meninjau Sathar 65, pembangunan renovasi Mess Pringgondani dan Skadron Teknik (Skatek) 042 Lanud Iswahjudi Madiun.
Artikel ini sudah pernah tayang di tni-au.mil.id pada (12/12/2018) dengan judul “Resmikan Sathar 65, Kasau: Agar Kinerja Lebih Baik dan Optimal”.