Makaroni Ngehe, Ide ‘Nyeleneh’ Beromzet Rp40 Juta per Hari

0
712
Makaroni Ngehe
Makaroni Ngehe

DimasBagus.com – Pernah dengar Makaroni Ngehe atau bahkan sudah pernah mencobanya? Ya, saya termasuk yang pernah mencobanya.Rasanya yang gurih, asin dan pedas ini bikin orang menjadi ketagihan, harganya yang murah pun membuat makanan ini selalu laris di borong pembeli.

Tahukah Anda, kata “Ngehe” pada brand tersebut ternyata memiliki sebuah makna dan menjadi ide? Beberapa pengusaha berpendapat, ide adalah salah satu kunci sukses untuk menjalankan sebuah usaha.

Makaroni Ngehe
Makaroni Ngehe

Benar saja, kali ini, ide nyeleneh seorang mahasiswa asal Tasikmalaya, Ali Muharam (29), ternyata berhasil melejitkan usahanya yang baru saja berjalan dua tahun.

Dalam waktu yang cukup singkat itu, Ali berhasil membuka delapan cabang di kawasan Jakarta, dan meraup omzet kurang lebih Rp40 juta per hari, yang jika diuraikan di tiap cabangnya beromzet Rp3-5 juta per hari.

Makaroni Ngehe, sebuah kata yang cukup menimbulkan kontroversi, sekaligus penasaran bagi para pelanggannya. Namun, inilah diksi yang bisa melejitkan sebuah usaha makaroni pedas.

Seperti diketahui, kata Ngehe sering digunakan untuk mengungkapkan kekesalan, atau umpatan. Ali mengaku ide nyeleneh ini berawal dari kekesalan dengan pengalaman hidup yang pernah dia alami.

“Kehidupan saya ngehe banget dulu, saya kan dari Tasik, kota kecil, lalu pindah ke Jakarta. Di Jakarta, saya sempat kerja di warteg, motong-motong sayur, dari jam tujuh pagi sampai jam tujuh malam, cuma dibayar lima ribu. Saya juga pernah terlunta-lunta tidak punya tempat tinggal, menumpang di rumah temen, tidur di emper toko, lalu tidur di masjid juga pernah dan untuk makan saja pernah hanya bertahan dengan jambu biji ibu kosan, karena memang tidak punya uang waktu itu,” ujar Ali, Kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu, di Outlet Makaroni Ngehe Cabang Foxtrot, Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Menurutnya, kata ngehe itu sendiri adalah motivasi, atau pelecut untuk dirinya, agar tidak kembali ke masa suramnya tersebut.

“Saya berpikir, jangan sampai hidup saya berbalik ke fase ‘ngehe’ itu, dan akhirnya saya pakai nama ‘ngehe’ itu untuk usaha saya, agar saya selalu terpacu untuk hardwork dan smartwork. Jadi, ‘ngehe’ itu adalah sebuah motivasi bagi saya, meskipun agak nyeleneh,” ungkap dia.

Selain itu, lanjutnya, kata ngehe tersebut juga menunjukkan level kepedasan dari produk makaroninya. Meskipun pedas, namun produknya ini diyakini membuat ketagihan para pelanggannya.

Sumber: [wp_colorbox_media url=”http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/602045-makaroni-ngehe–ide–nyeleneh–beromzet-rp40-juta-per-hari/1″ type=”iframe” hyperlink=”VIVA”]