Gerakan Anti Yahudi alias Anti Semit yang Menginginkan Yahudi Dihapus dari Peta

0
295
Gerakan Anti-Yahudi, Anti-Semit
Gerakan Anti-Yahudi, Anti-Semit

DimasBagus.com – Semakin deras bentuk gerakan anti Yahudi yang turun ke jalan setelah Invasi Israel ke Gaza memasuki lebih dari sebulan dengan korban tewas mendekati angka 2.000 orang. Meski belum lebih buruk dari intifada kedua yang menewaskan tiga kali lipat warga sipil. Namun gempuran Negeri Bintang Daud itu harus dibayar mahal terutama oleh bangsa Yahudi. Anti Semit meningkat drastis di pelbagai penjuru dunia.

Gelombang gerakan anti Yahudi ini tidak main-main. Warga dunia secara terang-terangan menginginkan Yahudi dihapus dari peta sejagat. Meski masih ada yang mendukung namun jumlahnya kalah jauh. Hanya di Amerika Serikat saja anti Semit dianggap sebagai kejahatan tidak bisa ditoleransi, selebihnya di negara lain warga hanya diserukan menahan diri.

Eropa menjadi benua yang paling tidak bisa menahan diri untuk tidak menghina Yahudi. Mulai dari Jerman, Inggris, Spanyol, hingga Prancis, puluhan ribu warganya hampir saban hari turun ke jalan dan meneriakkan kematian bagi bangsa konon paling diberkati Tuhan itu, seperti dilansir situs usatoday.com, Rabu (13/8).

Jerman dan Prancis memiliki populasi Yahudi dan Muslim terbesar. Surat kebencian bagi Yahudi terjadi di jalan-jalan, sinagog mereka dirusak, pelbagai bangunan disemprot cat dengan menuliskan kata-kata menusuk soal anti Semit.

“Delapan sinagog telah diserang oleh pengunjuk rasa,” ujar Roger Cukierman, presiden dewan perwakilan Yahudi di Ibu Kota Paris. Menurutnya ini kekerasan terburuk selama 15 tahun terakhir. Sebelumnya gelombang anti Semit hanya ditingkatan individu namun sekarang sudah di kalangan massa.

Lain lagi dengan perlakuan pembenci Yahudi di Kota Manchester, Inggris. Mereka meneriaki para Yahudi dengan sebutan ‘Jayalah Hitler’. Bagi bangsa Yahudi, Adolf Hitler merupakan nama yang amat sangat menyakiti mereka dan menghujam jantung dengan begitu keras. Bayangan genosida Hitler pada warga Yahudi jelas menjadi mimpi paling buruk sepanjang sejarah mereka. Namun gara-gara agresi Israel banyak orang menginginkan Hitler bangkit dan kembali melakukan pembunuhan massal pada Yahudi.

Lantaran demonstrasi sudah mengarah pada kekerasan Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengancam bakal mendenda pengunjuk rasa dan menutup beberapa wilayah tempat massa berkonsentrasi. Namun ancaman ini tak berkutik lantaran gelombang manusia gerakan anti Semit lebih kuat. Apalagi konflik merebak di Kota Sarcelles, sekitar 19 kilometer dari Paris. Demonstran membakar mobil, menghancurkan jendela dan toko milik orang Yahudi, serta melemparkan molotov ke dua sinagog.

“Padahal Sarcelles simbol Yahudi, Muslim, dan Kristen. Mereka yang menyerang wilayah ini sama saja menyerang harmoni yang telah dibuat antara budaya berbeda,” ujar Cukierman.

Rasanya anti Semit bakal semakin bertambah parah bila Israel tidak segera menarik pasukan mereka dan terus membantai warga Jalur Gaza. Jika sudah begini warga Yahudi sejagat bakal menerima konsekuensinya. Sebuah hal yang terlambat disadari oleh Israel serta sekutu mereka.

Sumber: Merdeka.com