Ini Perbedaan Stres dan Depresi, Kenali Gejalanya

Tanda-tanda depresi jauh lebih rumit daripada gejala stres.

0
313
Perbedaan Stres dan Depresi, Kenali Juga Gejalanya - Image Source VisionDOTorg
Perbedaan Stres dan Depresi, Kenali Juga Gejalanya - Image Source VisionDOTorg

DimasBagus.com – Tahukah anda stres dan depresi merupakan dua hal yang berbeda. Namun banyak dari kita menyebut stres dan depresi itu sama. Berikut perbedaan stres dan depresi beserta gejalanya.

Hampir setiap orang pernah mengalami stres. Stres adalah hal yang normal dan justru baik bagi Anda dalam situasi tertentu.

Ketika Anda sedang dilanda stres, misalnya karena tumpukan pekerjaan atau karena Anda sedang merencanakan pernikahan, Anda akan semakin terpicu untuk fokus pada masalah dan meningkatkan kinerja.

Namun, Anda perlu berhati-hati karena kalau sudah terlewat stres, Anda bisa jadi menderita depresi. Bahkan pada beberapa kasus, depresi bisa muncul tanpa didahului oleh stres.

Stres dan depresi sering kali digunakan oleh awam sebagai istilah yang dapat dipertukarkan. Padahal, kedua hal ini memiliki perbedaan mendasar.

Cara kerja stres dan depresi tidaklah sama, maka penanggulangannya pun akan berbeda pula. Jika tidak ditangani dengan benar, depresi bisa membahayakan kesehatan jiwa, jasmani, hingga nyawa.

Jadi, penting bagi Anda untuk mengenali perbedaan stres dan depresi agar bisa merawat diri dengan tepat sebelum terlambat.

Apa bedanya stres dan depresi?

Stres biasanya dimulai dari rasa kewalahan akibat banyaknya tekanan dari luar dan dalam diri seseorang yang telah berlangsung cukup lama.

Stres bisa mendorong Anda untuk semakin bersemangat menghadapi tantangan, tapi juga bisa mematahkan semangat Anda. Ini karena setiap orang memiliki mekanisme yang berbeda-beda dalam menghadapi stres.

Ketika Anda dilanda stres, tubuh Anda membaca adanya serangan atau ancaman. Sebagai mekanisme perlindungan diri, tubuh akan memproduksi berbagai hormon dan zat-zat kimia seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin.

Akibatnya, Anda akan merasakan dorongan energi dan peningkatan konsentrasi supaya Anda bisa merespon sumber tekanan secara efektif. Tubuh juga akan secara otomatis mematikan fungsi-fungsi tubuh yang sedang tidak diperlukan, misalnya pencernaan.

Namun, apabila stres muncul pada saat-saat yang tidak diinginkan, darah akan mengalir ke bagian-bagian tubuh yang berguna untuk merespon secara fisik seperti kaki dan tangan sehingga fungsi otak menurun. Inilah sebabnya banyak orang yang justru sulit berpikir jernih saat diserang stres.

Berbeda dengan stres, depresi adalah sebuah penyakit mental yang berdampak buruk pada suasana hati, perasaan, stamina, selera makan, pola tidur, dan tingkat konsentrasi penderitanya.

Depresi bukan tanda ketidakbahagiaan atau cacat karakter. Depresi bukanlah keadaan yang wajar ditemui seperti stres atau panik. Orang yang terserang depresi biasanya akan merasa hilang semangat atau motivasi, terus-menerus merasa sedih dan gagal, dan mudah lelah.

Kondisi ini bisa berlangsung selama enam bulan atau lebih. Maka, orang yang menderita depresi biasanya jadi sulit menjalani kegiatan sehari-sehari seperti bekerja, makan, bersosialisasi, belajar, atau berkendara secara normal.

Siapa pun bisa terserang depresi, terutama jika ada riwayat depresi dalam keluarga terdekat Anda. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita lebih berisiko terserang depresi daripada pria.

Gejala stres

Stres bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak usia sekolah. Perhatikan gejala-gejala depresi berikut ini untuk mencari tahu apakah Anda mengalami stres atau depresi.

  • Sulit tidur
  • Gangguan daya ingat
  • Gangguan berkonsentrasi
  • Perubahan pola makan
  • Mudah marah dan tersinggung
  • Sering gugup atau gelisah
  • Merasa kewalahan dengan pekerjaan di sekolah atau kantor
  • Merasa takut tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas dengan baik

Gejala depresi

Tanda-tanda depresi jauh lebih rumit daripada gejala stres. Kemunculannya pun bisa bertahap sehingga sulit untuk benar-benar menyadari kapan depresi pertama kali menyerang. Berikut adalah berbagai gejala depresi yang biasanya terjadi.

  • Menarik diri dari lingkungan sosial dan keluarga
  • Merasa sedih seolah-olah tidak ada harapan lagi
  • Hilang semangat, motivasi, energi, dan stamina
  • Sulit mengambil keputusan
  • Makan lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya
  • Tidur lebih sebentar atau lama dari biasanya
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sulit mengingat-ingat
  • Merasa bersalah, gagal, dan sendirian
  • Berpikiran negatif secara terus-menerus
  • Mudah kecewa, marah, dan tersinggung
  • Sulit menjalani kegiatan sehari-hari
  • Hilang minat pada hal-hal yang biasanya dinikmati
  • Adanya pikiran untuk bunuh diri

Baca selengkapnya di HelloSehat.com pada (6/9/2017) dengan judul “Apa Bedanya Stres dan Depresi? Kenali Gejalanya”.